Impian.
Dunia penuh dengan keinginan-keinginan. Banyak yang bisa segera diraih namun ada pula yang tersangkut hanya di alam impian. Seolah tiada pernah puasnya. Aku tidak pernah menjadi milyarder, namun setingkat milyader pun masih ada impian yang belum tergapai. Keyakinanku begitu meski hanya sebatas materi atau ambisi.
Sementara aku?
Aku banyak membaca bahwa bermimpilah semustahil apa pun. Jika yakin, insya Allah akan terwujud.
Ternyata tidak cukup modal yakin. Harus ada usaha dan banyak do'a. Berjuang sekuatnya dan hasilnya dipasrahkan pada Allah ta'ala. Tak semudah bayangan karena ditengah perjuangan selain ada kegagalan juga ada keputusasaan.
Kegagalan adalah berhenti berusaha untuk meraih sebuah mimpi. Tetap berjalan meskipun terjatuh seribu kali sampai ujungnya yaitu kesuksesan. Mudah saja jika bisa menendang rasa lelah melawan putus asa.
Percobaan sudah dimulai 10 tahun yang lalu. Banyak mimpi tapi tanpa usaha dan doa yang hanya berkecamuk dalam otakku. Menjadi penulis... Hanya bertahan beberapa bulan
Menjadi Duta Belajar... Sampai level 2 sudah tak berminat
Menjadi guru prestasi... Biar guru lain yang mempunyai waktu dan kemampuan untuk mengejarnya.
Dan banyak impian-impian lain yang sudah beterbangan entah kemana. Kadang kembali singgah kemudian terbang lagi.
Ketidakmampuan untuk meraihnya ada kesalahan dalam niatnya. Antara harta dan tahta untuk diri sendiri. Bukan lillahhi ta'ala. Bukan untuk bahagiakan orang tua. Bukan untuk meraih ridho suami. Bukan untuk bermanfaat bagi orang lain.
Perbaiki niat...
Perjuangan mimpiku tidak boleh merugikan diriku atau orang di sekelilingku. Harus tetap utamakan ibadah kepada Nya dan tak mengurangi perhatian kepada orang terkasih.
Perbanyak doa
Perjuangan mimpiku harus diawali dengan doa... Ketercapaiannya nanti harus memberikan manfaat untuk sekelilingku.
Perbanyak usaha
Manfaatkan segala waktu luang untuk mengusahakan keterwujudan mimpi. Seminimal mungkin dalam sehari.
Biar kutulis mimpiku...
Komentar
Posting Komentar